Saturday 5 January 2013

Penambang Minyak Tradisonal

Desa Ledok teletak di kecamatan Sambong, kabupaten Blora, provinsi Jawa Tengah. Desa ini terletak disebelah utara kecamatan Sambong. Daerah ini memilik penduduk belum begitu padat. Perkembangan pembangunan masih bersifat minim. Tetapi desa Ledok memiliki potensi geologi yang bisa diunggulkan, yaitu potensi sumber minyak buminya.

Daerah Ledok berada di daerah perbukitan dan masih banyak hutan-hutan lebat yang bersifat heterogen. Untuk mengakses desa Ledok cukup mudah, dengan menggunakan transportasi darat. Dapat ditempuh dari Cepu maupun Blora, kemudian ke desa Sambong dan menuju ke desa Ledok.

12/05/2012 Suasana Kilang Minyak Tradisional di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Daerah blok Cepu yang terkenal sebagai penghasil minyak bumi meliputi berbagai daerah yaitu, Cepu, Ledok, Wonocolo, Kapuan, dan daerah lainnya yang berada di daerah kabupaten Blora dan Kabupaten Bojonegoro. Potensi geologi minyak bumi ini memang sangat menguntungkan, terutama dalam bidang ekonomi.Umumnya di blok Cepu, sumber daya minyak bumi dikelola oleh perusahaan dalam maupun luar negeri. Seperti halnya PT PertaminaEP, Pusdiklat Migas, dan Exxon Mobile Ltd.

12/05/2012 Sumur minyak yang ada di lokasi tersebut merupakan peninggalan Belanda dan masih ditambang secara tradisional oleh masyarakat setempat hingga sekarang.
Pada khususnya di daerah Ledok sendiri masih dikelola oleh PT.Pertamina EP, tetapi banyak kilang-kilang minyak yang dikelola oleh masyarakat setempat secara tradisional. Di desa Ledok masih dibutuhkan pekerja-pekerja ahli yang bisa memanfaatkan potensisumber daya alam dengan bijak, tepat dan bermanfaat.

12/05/2012 Para penambang minyak sedang  mengambil lantung untuk dibakar dalam proses penyulingan.
Di desa Ledok, sumber minyak bumi dikelola oleh dua pihak. Pihak pertama yaitu PT Pertamina EP, dan pihak kedua yaitu para penambang minyak bumi tradisional yang sebagian besar berasal dari daerah setempat. Sehingga, selain mesin-mesin pengeboran minyak bumi milik Pertamina, di daerah perbukitan ini juga banyak ditemukankilang-kilang minyak tradisional yang digarap oleh penduduk setempat. Cara pengeboran minyak atara PT Pertamina EP dan penambang minyak tradisional hanya dibedakan dengan peralatan-peralatan yang digunakan.

12/05/2012 Pipa yang digunakan untuk mengambil lantung di dalam 

Pengeboran secara tradisional, dibentuk suatu tim pekerja.Biasanya antara 15 sampai 20 penembang minyak bumi. Hal ini dibutuhkan karena dalam menggerakan pompa minyak bumi masih menggunakan tenaga manusia. Tetapi kini cara tersebut sudah diganti dengan kekuatan mesin. Bisa mesin disel atau mesin truk yang sudah rusak.

12/05/2012 Mesin sederhana yang digerakan oleh diesel digunakan untuk menarik pipa dalam proses pemompaan lantung dari dalam tanah.

Bentuk mesin yang digunakan cukup sederhana. Berupa tiang penyangga pompa yang mirip menara. Penyangga ini disusun daritiang-tiang besi yang dibentuk seperti kerucut. Dalam proses pencarian titik pengeboran, penambang tradisionalmenggunakan peta peninggalan dari zaman Belanda dulu. Total titik kilang minyak di desa Ledok berkisar 235 titik. Menurut sumber yang didapat, semua sumber kilang minyak tersebeut sudah dibor dan menghasilkan minyak mentah.


       

12/05/2012 Penambang mengangkut lantung ke lokasi penyulingan.

Kemudian hasil yang didapat oleh penambang disebut lantung (minyak mentah). Rata-rata setiap satu kilang minyak dalam dua harimampu menghasilkan 5 ton minyak mentah. Dari hasil tersebut semua minyak mentah dijual ke PT Pertamina EP dengan harga 850 ribu rupiah pertonnya. Jadi harga minyak mentah yang dijual ke PT.Pertamina EP dapat disebut sangat murah sekali. Dari kebijakan PT.Pertamina sendiri, masyarakat Ledok tidak diperbolehkan mengoplos minyak mentah tersebut, tetapi harus dijual ke PT Pertamina EP,dengan menggunakan truk-truk kontainer.

12/05/2012 Hasil akhir penyulingan berupa minyak tanah dan solar. Dari satu sumur minyak perharinya rata-rata bisa dihasilkan 2-3 drum solar dan minyak tanah yang dijual Rp 600 ribu per drum untuk solar dan Rp 350 ribu untuk minyak tanah.


0 comments:

Post a Comment